Mahasiswa ITS Inovasikan Pendeteksi Alkohol untuk Sertifikat Halal UMKM

Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mngembangkan alat pendeteksi alkohol yang mampu mendeteksi jumlah kadar alkohol yang ada dalam produk sebuah minuman.

Inovasi alat ini diperuntukkan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang perlu melakukan pengecekan pada produk minuman olahannya guna mendapatkan sertifikat halal.

Tim dari Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi ITS tersebut terdiri dari Wiji Dharma Aditya, Rafly Zaka Rulloh, dan Alfinda Aurell Salsabila.

Ketiganya mengangkat inovasi ini dalam sebuah esai bertajuk Pendeteksi Alkohol untuk Verifikasi Kehalalan Minuman yang Terintegrasi dengan Smartphone Guna Mendukung Manajemen Keamanan Pangan Skala Home Industry.

Alfinda Aurell Salsabila, salah satu anggota tim mengaku bahwa diangkatnya tema keamanan pangan ini berlandaskan tujuan mulia untuk membantu UMKM skala home industry yang baru saja muncul pascapandemi Covid-19.

“Saat ini banyak sekali UMKM baru yang bergerak di bidang olahan minuman terlebih pada skala home industry,” ungkap mahasiswi tahun ketiga ini.

Salah satu hambatan yang dihadapi pelaku UMKM skala home industry adalah dibutuhkanya waktu yang cukup lama untuk mendapatkan sertifikasi kehalalan dari lembaga penjamin kehalalan Indonesia, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Untuk mendapatkan sertifikasi kehalalan dibutuhkan proses yang cukup panjang apabila dilakukan secara mandiri dan tanpa bantuan alat yang canggih.

“Sehingga munculnya inovasi pendeteksi alkohol pada minuman ini ditujukan untuk menjawab keresahan para pelaku UMKM produk minuman yang berskala kecil,” tutur Alfinda.

Pengembangan alat pendeteksi alkohol pada minuman ini menggunakan teknologi sensor MQ 3 dan TGS 2620.

MQ-3 Gas Sensor (Alcohol, Ethanol, Smoke) adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi keberadaan gas alkohol pada konsentrasi 0.05 mg/L sampai dengan 10 mg/L.

“Validasi, sensitivitas serta keakuratan data dari hasil pembacaan sensor inilah yang kami perjuangkan agar menghasilkan nilai yang sempurna,” tegasnya.

Alfinda memaparkan, sensor dari alat pendeteksi alkohol yang digagas timnya ini akan mendeteksi jumlah kadar alkohol yang ada dalam produk sebuah minuman.

Hal ini yang nantinya dapat memastikan kehalalan sebuah produk minuman dengan ditunjukkannya hasil angka yang menyatakan produk tersebut bebas alkohol.

Mahasiswi asal Surabaya tersebut menjelaskan bahwa penggunaan alat pendeteksi alkohol ini cukup mudah untuk dijalankan.

Pertama, produk minuman dimasukan ke dalam toples pendeteksi yang selanjutnya akan diletakkan sensor pada tutup toples tersebut.

Kemudian toples ditutup dan akan terdeteksi kadar alkohol yang ada pada minuman tersebut. Hasil pembacaan alat ini akan muncul pada layar LCD ataupun smartphone yang memudahkan penggunanya.

Pengembangan alat pendeteksi alkohol ini mendapat bimbingan langsung dari salah satu dosen Departemen Teknik Instrtumentasi ITS Ir Ahmad Fauzan Adziimaa ST MSc.

Inovasi ini pun telah berhasil membawa tim ITS tersebut meraih juara I pada kompetisi Chemistry Festival and Competition (CFC) yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang diumumkan hasilnya pada Minggu (20/11) lalu.

Prestasi membanggakan di ajang kompetisi kimia tingkat nasional tersebut layak diraih karena alat pendeteksi alkohol pada minuman ini sudah dikembangkan sejak enam bulan lalu.

“Alat ini juga sudah kami uji coba pada beberapa sampel yang ada di Departemen Teknik Instrumentasi ITS,” imbuh Alfinda meyakinkan.

Ke depannya, tim ini berharap alat yang telah diinovasikan tersebut nantinya dapat lebih dikembangkan secara luas, sehingga kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh seluruh pelaku UMKM, terutama yang masih skala home industry, di seluruh Indonesia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *