Asyroful Anam dan Tania Andini Susanto, dua mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengukir prestasi yang sangat membanggakan di ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2022.

Kedua mahasiswa tersebut berhasil meraih medali emas pada kategori desain poster dan lukis dalam ajang berskala nasional tersebut.

Peksiminas, gelaran dua tahunan yang sangat bergengsi di Indonesia ini menuntut para pesertanya untuk mengeluarkan kemampuannya di bidang kesenian dengan maksimal.

Kali ini, gelaran Peksiminas mengusung tema Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Pengembangan Potensi Minat dan Bakat dalam Bidang Seni dan Budaya Mahasiswa dengan 15 jenis perlombaan berbeda.

Terjun pada perlombaan desain poster, Tania mengilustrasikan Barong Bali, Tari Piring, alat musik Tifa, dan kebudayaan Indonesia lainnya keluar dari sebuah ponsel. Adapun beragam kesenian tersebut diilustrasikan dengan meriah oleh Tania.

“Saya ingin menggambarkan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kaya dari berbagai daerah di Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengilustrasikan jari yang menekan tombol berbagi pada ponsel. Dengan hal itu, Tania mengungkapkan bahwa dirinya ingin menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia dapat dengan mudah membagikan informasi dan postingan terkait keragaman budaya Indonesia untuk meningkatkan rasa toleransi dan menjaga tradisi bangsa.

“Pesan kuat yang disampaikan oleh desain poster menjadi alasan poster tersebut berhasil bersaing dengan 29 peserta lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Asyorful Anam yang tak kalah membanggakan juga turut meraih juara pertama pada kategori kompetisi seni lukis.

Mengusung lukisan bergenre semi realis dan ilustratif, mahasiswa yang biasa disapa Anam ini bermaksud menyampaikan pesan kemajemukan budaya Indonesia pada kehidupan sehari-hari.

“Kemajemukan budaya yang kita miliki merupakan ujian sekaligus kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan dengan sungguh-sungguh untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya,” ungkapnya.

Pesan mendalam yang ingin disampaikan oleh mahasiswa asal Madura ini diilustrasikan dengan gambaran seorang ayah dan ibu yang sedang mengajari anaknya berbagai kebudayaan di Indonesia.

Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai pakaian tradisional Indonesia, seperti pakaian tradisional Madura, Minang, Jawa serta topi adat dari Papua yang ditunjukkan oleh seorang ayah kepada anaknya.

Diulas oleh pelatih lukisnya, Naufan Noordyanto SSn MSn dan Sigit Purnomo, bahwa goresan yang dibuat Anam dalam lukisan tersebut sangat indah dan baik.

“Visualisasi lukisan yang baik dan dibarengi dengan pesan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari inilah yang mungkin menjadikannya juara dan dapat memenuhi ekspektasi juri,” terangnya.

Selaku dosen yang juga berasal dari Departemen DKV ITS, Naufan sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam mendukung serta membimbing Tania dan Anam dalam Peksiminas 2022.

“Saya berharap ITS dapat kembali menyabet juara pada kompetisi Peksisminas berikutnya,” tandasnya optimistis. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *