Wisuda ke-126 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali diadakan secara luring, di Graha Sepuluh Nopember, pada 24-25 September 2022.

Dari sekian banyak mahasiswa yang diwisuda kali ini, Kharin Octavian Ranto dinobatkan sebagai wisudawan program Sarjana Terapan terbaik ITS dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.85.

Wisudawan dari Departemen Statistika Bisnis ini mengaku tidak menyangka menjadi peraih nilai tertinggi di Program Sarjana Terapan ITS.

Kharin menuturkan, sejak SMA ia tertarik dengan ilmu statistika. Karena itu, saat diterima di ITS Kharin bersyukur dapat mendalami ilmu yang diidamkannya.

Perjuangan Kharin untuk menjejakan kaki di ITS juga tidak kalah menantang. Sebelum mendaftar di ITS, Kharin tujuh kali gagal di berbagai macam seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Mengingat masa menuju ITS yang banyak kendala sampai akhirnya menjadi salah satu wisudawan terbaik, tentunya saya sangat senang dan bangga sekali,” tuturnya dengan tersenyum lebar.

Tak cukup menggali ilmu, Kharin juga aktif berkompetisi untuk memperluas keahliannya. Salah satu lomba yang diikuti adalah Program Mahasiswa Wirausaha Vokasi (PWMV).

Pada PWMV, Kharin mengajukan proposal bertema bisnis kuliner yang mengantarkannya mendapat pendanaan sebesar Rp 20 Juta pada bisnisnya.

Menurutnya, kegiatan di luar akademik seperti organisasi dan kepanitiaan juga sangat penting untuk membangun relasi.

Hal ini dibuktikannya dengan menjadi salah satu staff Mahasiswa Persekutuan Kristen (PMK) ITS, Olympiad of Statistics Action (Olfaction), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Expo ITS.

Kharin menganggap kuliah merupakan masa untuk mengeksplorasi diri dan membangun relasi seluas mungkin.

Meskipun beberapa orang akan merasa terbebani dengan tugas dan waktu yang sempit, Kharin meyakinkan selama ada wadah untuk mengembangkan diri, jangan mudah demotivasi dan tetap berjuang.

“Menjalani hidup perlu adanya hard dan soft skill yang mumpuni,” tanda Kharin.

Selama menjalani masa kuliah, Kharin sering kali mencatat dan merencanakan kegiatan yang akan digeluti sebelum semester baru tiba.

Sehingga saat menjalani perkuliahannya, ia mampu menjalani porsi kegiatan akademik dan non akademik yang sesuai.

“Dengan begitu, saya bisa tahu porsi-porsi waktu dalam berkuliah,” jelas wisudawan yang hobi traveling ini.

Semasa magang di PT Terminal Petikemas Surabaya, banyak pengalaman baru yang didapat. Kharin dituntut untuk bekerja di lapangan secara langsung.

Meskipun begitu, Kharin menilai pengalaman magangnya sangat berguna sebab ia dapat membuat topik Tugas Akhir (TA) berdasarkan pengalaman dan ilmu yang didapat selama magang.

Mahasiswa kelahiran 5 Oktober 2000 ini mengaku sudah mulai bekerja di PT Santos Jaya Abadi Kapal Api Global sejak awal tahun 2022. Namun dia juga memiliki keinginan untuk membuka lapangan usaha baru dengan berwirausaha.

“Pengalaman semasa magang memberikan banyak pandangan baru dan meningkatkan pola kerja saya,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *