Kabupaten Tuban tak hanya dikenal memiliki banyak destinasi wisata yang elok. Namun, Bumi Ronggolawe juga memiliki berbagai macam kuliner bercita rasa khas, salah satunya serabeh atau serabi lodeh.

Kuliner khas Bumi Wali ini bisa ditemui di kawasan Dusun Mawot, Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban hingga wisata alam Banyulangse, Desa Boto, Kecamatan Semanding.

Serabeh lodeh di desa tersebut memang beda dengan lainnya. Kalau di tempat lain, serabeh biasa disajikan dengan santan atau serabi manis dengan aneka topping khas Jawa Barat.

Makanan ini justru disajikan dengan sayur lodeh, lengkap dengan cita rasa khasnya yang pedas dan asin.

Pak Mo si penjual mengatakan berjualan serabeh sejak tahun 2010-an, meneruskan usaha orangtuanya. Munculnya serabeh lodeh dari kebiasaan para pelanggan yang suka menyampur bumbu lontong dengan serabeh.

Ada banyak penjual serabeh lodeh yang bisa ditemui di kawasan tersebut. Umumnya, para penjual serabeh buka pada malam hari, sekitar pukul 23.00 WIB hingga pagi hari sekitar pukul 06.30.

Untuk satu tangkep (sepasang) serabeh, dibanderol hanya Rp1.000 saja, sementara untuk topping harganya bisa bervariasi, tergantung apa saja yang dipilih.

Biasanya, untuk sekali makan, satu orang tidak akan merogoh kocek hingga lebih dari Rp15 ribu. “Pulang dijamin perut pasti kenyang,’’ ujar Pak Mo.

Dalam sehari, Pak Mo mengaku bisa menjual lebih dari seratus tangkep serabeh, belum termasuk pelanggan tetapnya, seperti penjual sayur keliling yang setiap hari mampir dan membawa beberapa tangkep serabeh untuk dijual kembali keliling kampung dan perumahan di sekitar Kota Tuban.

“Biasanya serabeh saya sering dikulak penjual sayur untuk dijual kembali,’’ ujarnya.

Kedasyatan rasa serabeh lodeh memang banyak diakui para pembeli yang terbiasa menyantapnya. (Red)