Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan merupakan kegiatan masyarakat Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yang dilakukan sejak era Sunan Giri.
Rebo Wekasan adalah sedekah bumi berupa selamatan di sekitar Telaga Suci yang dilakukan pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar.
Konon, pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar, Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan permintaan masyarakat Dusun Sumber Desa Suci yang telah lama menantikan sumber air guna mencukupi kebutuhan sehari-hari akhirnya dapat ditemukan.
Sehingga pada malam hari Rabu akhir bulan Syafar, masyarakat mengadakan selamatan sedekah bumi dengan harapan mendapatkan berkah dari Tuhan yang Maha Esa.
Tradisi ini dilakukan sampai sekarang. Kegiatan masyarakat seperti ini juga terjadi di Desa Kembangan Kecamatan Kebomas, dilansir dari laman Disparbud Gresik.
Hampir selama pandemi, kegiatan ini terhenti. Namun, mulai hari Minggu hingga Rabu, 18-21 September 2022 Rebo Wekasan digelar sekaligus diperingati Hari Jadi Desa Suci ke-631.
Adapun rangkaian kegiatan Rebo Wekasan, diantaranya; Khotmil Qur’an, kirab tumpeng agung, pameran fotografi, istighosah, sholat malam di Masjid Mambaut Thoat, dan pasar malam.
Pada malam Rebo Wekasan 19 September 2022, masyarakat desa mengirab beberapa tumpeng berukuran besar untuk dibawa ke Masjid. Saat arak arakan tersebut sepanjang jalan, para pengarak melantunkan sholawat. Sesampai di Masjid, disambut dengan Hadrah.
Kemudian tokoh masyarakat memotong tumpeng. Lalu, tumpeng dibagikan kepada warga sekitar. Masyarakat sangat antusias mengikuti acara rebo wekasan.
Salah satu tokoh masyarakat desa meminta dukungan banyak pihak, Rebo Wekasan menjadi ikon kabupaten Gresik.
Tradisi Rebo Wekasan sendiri telah dilaksanakan masyarakat Jawa, Madura, Sunda dan lain sebagainya, secara turun- temurun.
Sama halnya dengan warga Desa Suci, dalam acara ini, masyarakat juga melaksanakan berbagai ritual keagamaan seperti shalat, berdoa meminta keselamatan, bersedekah, bersilaturahmi dan berbuat baik kepada sesama. (Red)
