Presiden Joko Widodo resmi melantik Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan di Istana Negara, Rabu (07/09/22).

Penunjukan Azwar Anas sebagai Menteri PANRB tertuang pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 91/P tahun 2022 tentang Pengangkatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kabinet Indonesia Maju periode tahun 2019-2024.

Sebelum dilantik sebagai Menteri PANRB, Azwar Anas menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 13 Januari 2022.

Usai dilantik, Azwar Anas menyiapkan sejumlah gebrakan untuk melanjutkan estafet perbaikan pelayanan publik dan reformasi birokrasi, usai resmi dilantik.

Dalam jangka pendek, Azwar fokus pada tiga prioritas, yaitu digitalisasi struktur, digitalisasi kompetensi, dan budaya digital.

“Dulu ATM dimana-mana, sekarang orang sudah tidak menggunakan ATM karena beralih jadi cashless. Kedepan birokrasi juga sama, digital birokrasi itu menjadi pilihan. Inilah yang akan kami teruskan dari ide pandangan dari Prof. Mahmud MD, Pak Tjahjo Kumolo, dan arahan Presiden,” ujarnya.

Azwar menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menitipkan sejumlah mandat untuk diselesaikan saat menunjuk dirinya sebagai Menteri PANRB.

Peningkatan kualitas pelayanan publik utamanya yang ada di struktur pemerintahan terbawah seperti kelurahan dan kecamatan, harus segera digenjot.

Mantan Bupati Banyuwangi ini juga siap bekerja sama dengan pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian PANRB maupun instansi paguyuban untuk dapat mewujudkan cita-cita Presiden membangun birokrasi yang cekatan dan tidak berbelit-belit.

“Selama saya menjadi Bupati Banyuwangi, jajaran Kementerian PANRB ini memaksa saya untuk berpikir lebih cepat, kreatif, dan terukur. Kedepan kami berharap dapat terus memberikan guidance pada pemerintah daerah atau pusat dalam membangun pelayanan publik yang prima,” imbuhnya.

Sosok Abdullah Azwar Anas Mantan Bupati Banyuwangi

Semasa kecilnya, pria kelahiran Banyuwangi 6 Agustus 1973, bersekolah di berbagai kota, mulai dari Banyuwangi, Sumenep, hingga Jember.

Azwar Anas pindah ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan Fakultas Teknologi Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Pada 2005, ia studi S-2 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Profesinya diawali dengan menjadi seorang reporter Radio Prosonalia FM di Jember dan Jakarta pada tahun 1990 hingga 1992.

Azwar dikenal aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Ia pernah menjabat sejumlah posisi penting dalam organisasi Islam terbesar se-Indonesia itu.

Pada 2000 hingga 2003, Azwar menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Pada tahun selanjutnya Azwar dipercaya sebagai Ketua PP GP Ansor pada 2004 hingga 2009.

Azwar memulai kiprah politiknya pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Melalui PKB, Azwar menduduki kursi Anggota DPR RI periode 2004-2009.

Usai dari kursi dewan, suami dari Ipuk Fiestiandani ini terpilih menjadi Bupati Banyuwangi bersama Yusuf Wisyatmoko. Dari tangan mereka berdua, Banyuwangi meraih banyak prestasi dan penghargaan dari berbagai pihak.

Nilai budaya yang dijunjung oleh Azwar Anas sukses mencuri perhatian dunia. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini menggelar berbagai festival kebudayaan, mulai dari Banyuwangi Ethno Carnival, Banyuwangi Jazz Festival, Tour de Ijen, yang dikemas dalam perayaan Banyuwangi Festival.

Pemkab Banyuwangi memanfaatkan inovasi pariwisata dengan beragam festival yang berhasil meningkatkan laju kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Banyuwangi.

Azwar pun sukses membawa Banyuwangi menjadi kabupaten pertama yang meraih nilai A pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP). Dari sisi lain, Banyuwangi didapuk menjadi kabupaten terbaik layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) oleh Kementerian PANRB pada 2019.

Banyaknya prestasi yang mengantar Azwar menjabat sebagai Bupati Banyuwangi selama dua periode, yakni pada 2010-2015, dan 2016-2021.

Bahkan Banyuwangi pernah mengukir sejarah tingkat internasional, yaitu juara United Nations World Tourism Organization (UNWTO) untuk kategori kebijakan publik bidang pariwisata terbaik di dunia.

Kerja keras Azwar berhasil menurunkan angka kemiskinan di Banyuwangi hingga ke level 7,5 persen pada 2019. Sementara pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi meningkat dari hanya Rp20,86 juta (2010) menjadi Rp51, juta per tahun (2019).

Setelah menyelesaikan masa jabatannya, Azwar ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada Januari 2022. Dibawah komando Azwar, LKPP mencapai target 1 juta produk di katalog elektronik.

Azwar juga membenahi birokrasi LKPP dengan melakukan penyederhanaan birokrasi atau tahapan katalog elektronik. Ia pun mendorong pembangunan katalog elektronik lokal dan sektoral.

Azwar Anas di Mata Mahfud MD

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD mendukung Menteri Azwar Anas sebagai sosok yang tepat untuk memimpin beragam pembenahan di bidang pelayanan publik, SDM Aparatur, maupun akuntabiltas pemerintah.

“Hari ini saya menyerahkan jabatan Menteri PANRB kepada Bapak Abdullah Azwar Anas yang menurut saya sangat tepat karena beliau ini muda, enerjik, kreatif, dan inovatif. Pengalamannya juga sudah banyak, sehingga punya modal untuk menjawab berbagai tantangan,” ungkapnya.

Selamat bertugas dan mengemban amanah untuk menyukseskan reformasi birokrasi menuju Indonesia Maju kepada Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas. Bersama jajaran Kementerian PANRB membangun pelayanan publik prima serta ASN BerAKHLAK yang Bangga Melayani Bangsa. (Sumber HUMAS MENPANRB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *