Pemkot Surabaya Gelar Nikah Massal Mewah Diikuti 120 Pasangan

Pemerintah Kota Surabaya bekerjasama dengan HIPMI, KADIN, dan Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya menggelar nikah massal di Empire Palace Surabaya, Selasa (30/8/2022).

Nikah massal termewah dengan dekorasi sepanjang 60 meter dan berkonsep resepsi pernikahan istimewa.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya juga membuka pelayanan duo lontong, yaitu Lontong Balap (Layanan Online Terpadu One Gate System Bersama Dispendukcapil dan Pengadilan Negeri) dan Lontong Kupang (Layanan Online Terbaru One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama Surabaya).

Makanya, dalam acara itu Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Agama Surabaya juga membuka persidangan untuk mengesahkan pasangan suami istri itu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan kerjasama antara Pemkot Surabaya bersama dengan berbagai stakeholder dalam acara Isbat Nikah Massal kali ini sangat luar biasa, dan ini adalah kekuatan Kota Surabaya yang sebenarnya.

Sebab, dalam acara yang sangat mewah ini, Pemkot Surabaya tidak hanya bekerja sendirian, namun didukung oleh semua pihak yang sama-sama cinta kepada Kota Surabaya.

“Selain itu, ini membuktikan bahwa pemkot bersama stakeholder yang ada di Surabaya tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga sosial. Karenanya, saya sampaikan terimakasih banyak kepada semua stakeholder yang telah mendukung acara ini,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, dengan adanya acara ini, maka warga Kota Surabaya yang masih nikah siri dan belum resmi secara negara, sudah bisa terdaftar ke negara dan bisa mendapatkan buku nikah.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji memastikan bahwa nikah massal diikuti 120 pasangan, dan yang tertua berusia 73 tahun.

Sebelumnya para pasangan sudah mendaftar terlebih dahulu di aplikasi Lontong Kupang di kelurahan.

Kemudia pihak kelurahan mendampingi pengurusannya hingga semua dokumennya lengkap. Lalu dokumen itu didistribusikan ke tiga instansi, ke Pengadilan Agama, KUA, dan Dispendukcapil sehingga secara paralel dokumen diselesaikan.

Ketika tiga instansi itu memastikan sudah memenuhi syarat dan lengkap, lalu masuk ke persidangan.

“Nah, dalam acara ini, sebelum masuk ke persidangan sudah kita rias juga seperti layaknya manten. Jadi, syaratnya mengikuti ini ya memang harus warga Surabaya, harus mempunyai bukti nikah siri dan harus menghadirkan saksi yang membenarkan pernikahan siri itu,” tegasnya.

Setelah semua proses itu dilalui, pasangan mendapatkan dokumen-dokumen penting, mulai dari penetapan dari pengadilan agama, buku nikah dari KUA, akte kelahiran buat anak-anaknya dari Dispendukcapil Surabaya, KTP dengan status pernikahan, KK baru dengan status pernikahan, dan anak-anaknya juga mendapatkan KTP jika umurnya sudah memenuhi.

“Jadi, mereka dapat dokumen yang berharga dari tiga instansi sekaligus, termasuk anak-anak mereka,” katanya.

Untuk memberikan kebahagiaan yang sempurna kepada para pasangan ini, maka digelarlah acara mewah ini. Dikonsep layaknya pernikahan di gedung mewah dan dekorasi yang sangat mewah.

Koordinator Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya Malik Atmadja mengatakan sebanyak 235 vendor dari berbagai komunitas yang mensupport acara. Mereka semuanya bergotong-royong mulai dari tukang bunga, sound system, lighting, musik dan perlengkapan lainnya.

“Yang pasti, mereka itu tidak dibayar sepeserpun. Jadi, ini bentuk dukungan kami industri pernikahan dalam mendukung Pemkot Surabaya, karena kami sadar betul bahwa kami mengais rezeki di Surabaya, dan rasanya tidak etis kalau kita tidak menyumbangkan tenaga kita atau keahlian kita untuk masyarakat Surabaya, makanya kami menggelar ini atas izin Pak Wali Kota,” katanya.

Semua vendor terbaik yang mendukung acara di Kota Surabaya. Mereka bergotong royong memberikan yang terbaik untuk warga, makanya dalam resepsi ini sangat luas biasa dan nampak berbeda.

“Bahkan, kalau ditotal biayanya semuanya bisa mencapai Rp 3 miliar atau bahkan Rp 4 miliar. Jadi, kita memberikan yang terbaik untuk warga Surabaya,” ujarnya.

Junaidi, salah satu peserta nikah massal tertua mengaku sangat senang dan bahagia sekali karena akhirnya sudah sah menikah secara negara.

Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Wali Kota Eri yang telah menggelar acara ini. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *