Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) memulai pembangunan gedung Keuskupan Merauke di Jalan Raya Mandala, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

Secara seremoni pembangunan infrastruktur prasarana kerohanian tersebut ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama pada Minggu (26/6/2022) lalu, dengan target selesai konstruksi akhir Desember 2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengharapkan dengan dibangunnya gedung Keuskupan Merauke dapat meningkatkan upaya membentuk mental hidup bersama untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai moral sehingga memberikan kontribusi positif bagi pencapaian misi Presiden untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia maju.

Pembangunan gedung Keuskupan Merauke bersumber dari APBN senilai Rp23,28 miliar dengan pelaksanaan kontrak 10 Juni – 29 Desember 2022.

Anggaran tersebut digunakan untuk membangun gedung 2 lantai dengan luas bangunan 1.946 m2 berada di atas lahan seluas 3.989 m2.

Lingkup pekerjaan untuk pembangunan Lantai 1 terdiri dari 18 ruangan yakni lobby, ruang sekretariat, ruang staf, ruang vikjen, ruang panel, perpustakaan, ruang ATK, kantin, toilet, ruang rapat kuria, ruang uskup, ruang ekonom, ruang kapel, toko rohani, gudang, ramp, gudang bawah, dan janitor.

Selanjutnya untuk Lantai 2 terdiri dari 4 ruangan yakni ruang tribunal, gudang, ruang panel, dan ruang komisi.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Corneles Sagrim berharap pembangunan gedung Keuskupan Agung Merauke dapat membantu meningkatkan pelayanan kepada umat.

“Kami juga berusaha keras agar pembangunan gedung Keuskupan ini dilaksanakan dengan memperhatikan aspek 3 T (tepat mutu, tepat waktu dan tepat kualitas),” turut Corneles Sagrim .

Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah melalui Kementerian PUPR atas terealisasinya pembangunan gedung Keuskupan di Merauke.

“Pembangunan gedung Keuskupan telah dinantikan sejak lama guna meningkatkan layanan kepada masyarakat,” ujar Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *