Selama bulan Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Pada bulan Juni ada tiga peristiwa penting yang dilakukan Soekarno, yakni pertama kali membacakan pidato konsep Pancasila pada 1 Juni. Bung Karno lahir pada 6 Juni dan wafat 21 Juni.

Warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, menggelar haul Bung Karno. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Al-Amien, bersama Bupati Ipuk Fiestiandani, (22/6/2022)

Sosok presiden pertama Republik Indonesia itu, menurut Ipuk, merupakan tokoh bangsa yang dekat dengan rakyat kecil yang hidup di desa-desa.

“Karena itu, kami sengaja menggelar Haul Bung Karno ini di desa. Kami ingin merasakan perjuangan Bung Karno langsung dengan masyarakat kecil di desa,” ujar Ipuk.

Keguyuban warga desa dalam memperingati hari wafatnya Bung Karno menjadi penanda kecintaan warga pada sosok proklamator.

“Inilah yang sedang kita teladani. Bagaimana kecintaan Bung Karno kepada rakyat yang tulus akan selalu dikenang sampai kapan pun,” ujar Ipuk.

Bupati Ipuk menggalakkan program Bunga Desa, yakni Bupati Ngantor di Desa untuk mendekatkan program pemerintah kabupaten langsung ke masyarakat desa. 

“Sehari ini, kami juga melakukan Bunga Desa di sini. Sejak pagi tadi kami memberikan layanan langsung ke masyarakat Desa Kebondalem dan sekitarnya,” terang Ipuk.

Bupati Ipuk tinggal di desa seharian, dari pagi sampai petang untuk mengurai berbagai urusan warga dalam program Bunga Desa

“Ini adalah cara kami bersama Wakil Bupati Sugirah untuk menjemput bola berbagai urusan warga. Selain tetap mengoordinasikan program skala kabupaten, kami langsung berupaya menuntaskan urusan warga di desa itu. Ada urusan yang solusinya jangka pendek, bisa cepat. Ada yang perlu waktu seperti infrastruktur,” ujar Ipuk.

Berdasarkan data lintas dinas, jumlah urusan yang mendapat solusi selama Ipuk berkantor di 19 desa sejak awal dilantik tersebut mencapai rarusan ribu urusan dari berbagai sektor tersebut. 

”Ada anak terancam putus sekolah, langsung diatasi. Ada masalah transportasi untuk petugas kesehatan di daerah yang geografisnya sulit, teratasi juga,” jelasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *