Naufal anggota Komunitas Arek Tuli Surabaya dan Jamal dari Komunitas Disabilitas sengaja diundang untuk memamerkan karyanya di area Coffee Café Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama dari tanggal 16 hingga 19 Juni 2022.

Nauval sejak lahir menderita tuna rungu, namun memiliki bakat melukis. Nauval melukis di atas kanvas, kain, kertas, juga membuat patung dari kawat dan sebagainya.

Semua karya apik yang dibuat Nauval pun dipamerkan bahkan laku dijual. Kini Nauval tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya semester 6.

Mira ibunda Nauval mengatakan selama kuliah tidak ada kendala. “Nauval tidak hanya mahir bahasa isyarat tapi juga bahasa bibir untuk memudahkan berkomunikasi dengan banyak orang,” ujar Mira.

Demikian pula dengan Jamal pelukis pelepah pisang. Jamal mengaku melukis sejak tahun tahun 2009 setelah mengalami kecelakaan kerja dan dinyatakan lumpuh. Jamal lantas belajar melukis mulai dari daun, kulit telur, kulit kwaci, kulit singkong dan terakhir pelepah pisang.

“Melukis pelepah pisang awalnya sulit karena harus menyesuaikan warna pelepah pisang untuk digabungkan. Sekarang sudah terbiasa, bahkan sehari bisa 12 lukisan untuk ukuran kecil,” jelas Jamal yang lukisannya telah terjual tak hanya dalam negeri tapi juga ke Kanada, Belanda dan Hongkong.

Andreas Riyadi, General Manager Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama mengungkapkan, “Kegiatan pameran dalam rangka memperingati pekan Diversity & Inclusion dengan tema Let’s Mix It Up yang memberikan dukungan terhadap penyandang disabilitas, keanekaragaman ras, budaya, serta tidak ada perbedaan di antara gender.”

Andreas juga memperkenalkan Achmad Fauzi dan Deddy Enggar, dua penyandang disabilitas yang direkrut menjadi daily worker di hotel. Achmad Fauzi bekerja di laundry dan Deddy Enggar bekerja di public area.

“Tidak ada kendala dalam hal berkomunikasi dengan mereka. Bahkan mereka menggunakan kesempatan yang diberikan dengan baik dan menghasilkan kinerja yang memuaskan,” ujar Andreas.

Andreas berharap kegiatan ini dapat membuka pikiran dan wawasan bahwa setiap pribadi pasti memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri. “Namun kelebihan dan keunikan inilah yang menjadikan Hotel ini menjadi solid,” imbuhnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *