Bakso dianggap makanan merakyat, karena di manapun ada atau mudah dijumpai. Bakso, selain harganya murah juga pas disantap di setiap saat baik pagi, siang maupun malam.

Hanny Tjiang pemilik Bakso Suroboyo menceritakan awal usahanya yang berdiri pada 2 Mei 2018, di Jl. Genteng Kali No. 21 Surabaya.

Lalu pindah sampai sekarang di Jl. Progo No. 10 Surabaya. Seiring berjalannya waktu, Bakso Suroboyo membuka cabang di Food Galeria WTC dan Pusat Oleh Oleh Bu Rudy Jl. Dharmahusada No. 144 Surabaya.

“Awalnya saya mendirikan Bakso Suroboyo hanya iseng saja, karena sering kumpul bersama rekan rekan fotografer. Selesai motret, kami nongkrong bersama dan makan bakso. Pas selesai motret di Malang, kami makan bakso dan antri lama. Teman teman bilang buka bakso sendiri saja. Akhirnya saya terdorong membuka bakso,” ujar Hanny yang hobi motret model.

Masih cerita Hanny yang juga anggota Unimaxx Photo Community ini lantas menyewa rumah temannya di Jalan Genteng Kali tersebut. Selesai membayar sewa, ia pun sempat terdiam harus bagaimana melangkah selanjutnya. Akhirnya ia teringat penjual bakso keliling langganannya di Jalan Kenjeran.

“Saya belajar langsung ke penjual bakso keliling yang biasa saya beli. Mulai menggiling daging, mengolah adonan, bumbu dan sebagainya,” imbuh pengusaha supplier semen ini.

Saat ditanya suka duka berdagang bakso dibanding menjual semen, Hanny mengatakan lebih susah menjual bakso karena berhadapan dengan rasa, kualitas dan konsumen.

“Kalau menjual semen meskipun ada cacat sedikit tidak masalah. Namun untuk menyajikan bakso harus enak betul dijaga kualitas dan produksinya. Makanya kami menggunakan semua bahan makanan yang fresh dan berkualitas untuk menjaga cita rasa masakan,” tegasnya.

Hanny Tjiang

Bahkan ada pelanggannya yang setiap hari maniak makan baksonya. “Pelanggan saya bilang baksonya enak, makanya ia datang setiap hari,” ujar Hanny yang makin serius menekuni usaha kuliner bakso dan kini akan membuka cabang keempat.

Bahkan Bakso Suroboyo menambah menu selain aneka bakso juga tersedia gado gado, mie ayam, Pempek Palembang dan es degan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *