SD Surabaya Gramar School (SGS) menggelar Primary 6 Project Based Assessment (PBA) Exhibition.
Menurut Kepala Sekolah SD SGS Feriana Susanti SPd, kegiatan ini bagian dari program mempersiapkan ketrampilan hidup atau life skill, yang selama bertahun-tahun telah diterapkan di sekolah tersebut.
“Jadi tiap akhir tahun ajaran, setiap siswa wajib mengambil sebuah project untuk dipresentasikan. Untuk itu, setiap siswa wajib mendokumentasikan prosesnya. Mulai dari awal, hingga project tersebut jadi atau selesai. Untuk kelas 1 hingga 5, anak-anak wajib mempresentasikannya dalam bahasa Inggris. Sementara khusus untuk kelas 6, karena project ini terhubung dengan program pemerintah. Presentasinya dilakukan dalam bahasa Indonesia,” ujarnya, Selasa (31/5/2022).
Feri menjelaskan, tahun ini ada yang membedakan. Selama ini, presentasi hanya berupa video saja. Khusus mulai tahun ini, untuk kelas 6, hasil project mereka dipamerkan di sekolah.
“Tahun ini ada 130 siswa kelas 6. Kami meminta mereka untuk memilih salah satu dari 5 project, yakni Recycle Cloth, Growing Plants from Seeds, 3D House, Making Cookies & Diorama of Zoo, untuk dikerjakan dalam waktu satu bulan. Hasilnya kami pamerkan kepada para siswa dan orang tua. Guna mencegah kerumunan, kegiatan ini kami gelar selama 3 hari,” tambahnya.
“Dalam mengerjakan project, mereka akan mengimplementasikan pelajaran yang diterima selama menempuh pendidikan. Seperti saat membuat cookies, implementasi pelajaran matematika adalah saat mereka menakar bahan-bahannya. Atau harus mengukir bentuk bangunan di project 3D House, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Bambang Tugas Haryono dari Dinas Pendidikan Pemkot Surabaya, sangat mendukung kegiatan ini karena membangkitkan semangat anak-anak, setelah banyak pembatasan selama pandemi Covid-19.
“Kini mereka sudah bisa sekolah seperti dulu. Kegiatan ini juga memacu kreativitas para siswa. Kami dari Dinas Pendidikan, akan selalu mensupport kegiatan yang bermanfaat bagi para siswa,” pungkasnya. (Red)
