Kayu jati tak hanya dimanfaatkan untuk furniture saja, tapi juga beragam kerajinan, salah satunya Doran atau tangkai cangkul. Para perajin di Bojonegoro telah berkecimpung selama 42 tahun dalam pembuatan Doran.
Salah satunya Sutiono (39), asal Dusun Kedondong, Desa Panunggalan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro yang menekuni pembuatan doran pacul dari kayu jati pada tahun 2005.
Sutiono mengatakan penjualan dilakukan bekerja sama dengan para tengkulak dan promosi di media sosial Facebook @doranjati.
Usaha doran asal Sugihwaras ini sengaja merambah ke digital agar tidak ketinggalan zaman. Pembeli Doran selain dari Kabupaten Bojonegoro, juga Tuban, Ngawi, Lamongan, dan Gresik.
Ketahanan Doran pacul hingga 2 tahun dan dibandrol kisaran grosir pasaran Rp 6 ribu. Sementara jika ecer Rp 10 ribu per doran jati.
Sutiono mengaku untuk bahan kayu jati membeli dari tetangga desa. Dalam sehari, ia membuat doran jati 40 batang. Perajin doran pacul di desanya yang masih aktif produksi sebanyak 15 KK karena faktor lanjut usia.
Sutiono berharap usaha asal desanya terus berkembang dan mendapat dukungan dari Pemdes setempat hingga pemerintah kabupaten untuk membantu pemodalan.
“Kalau petani mau nggarap sawah baru ramai pembeli. Kalau sudah itu sepi lagi. Setelah masuk tanam, baru ramai lagi, sehingga kami membutuhkan modal untuk bertahan untuk mencukupi kebutuhan kami. Semoga usaha kami diperhatikan oleh pemerintah,” pungkasnya, (30/5/22).