Bupati Kudus Hartopo mengaku kagum saat melihat keindahan kaligrafi karya siswa SMP 2 Gebog. Keahlian membuat kaligrafi merupakan potensi luar biasa jika ditekuni menjadi ladang bisnis sekaligus mengasah jiwa seni anak-anak, ujar Bupati Kudus.
Bupati Hartopo mengapresiasi terobosan sekolah yang memberi bekal keterampilan bagi siswa kelas IX. Terlebih, mampu menghasilkan karya yang layak untuk dipamerkan.
Menurut bupati, program SMP 2 Gebog menjadikan seni kaligrafi sebagai tugas akhir, bisa menjadi inspirasi sekolah lain dengan karya berbeda. Seperti bekal keterampilan desain grafis, fesyen, atau tata boga, sehingga meningkatkan soft skill siswa.
Selain terpukau dengan kaligrafi karya siswa, Bupati Kudus mengapresiasi keberanian siswa merespon tantangan saat ditanya seputar antisipasi penularan Covid-19. Beberapa siswa pun bergantian menjawab dengan tepat.
“Kendel-kendel kabeh murid SMP 2 Gebog (berani semua murid SMP 2 Gebog). Ini untuk membeli uang pulsa,” ucapnya sambil memberi uang seratus ribuan sebagai hadiah masing-masing anak, yang disambut sorakan dan tepuk tangan siswa yang hadir.
Kepala SMP 2 Gebog Mukhif Noor menjelaskan, seni kaligrafi menjadi tugas akhir siswa kelas IX dan dipamerkan. Harapannya, dapat memantik keterampilan siswa yang bisa dijadikan profesi di masa depan.
“Kami memprogramkan seni kaligrafi agar bisa menjadi alternatif profesi siswa nanti,” terang Mukhif.
Siswa kelas IX C SMP 2 Gebog Naila Kirania, mengaku senang dengan tugas akhir seni kaligrafi. Pasalnya, bisa memberikan wawasan baru baginya yang sejak dulu penyuka sastra.
“Saya memang menyukai sastra seperti membuat puisi. Tapi sekarang jadi punya kesenangan baru, membuat kaligrafi,” ucapnya.
Naila semakin bersemangat, karena salah satu karyanya dipamerkan di depan Bupati Kudus. Ia tak menyangka, tugas akhir bisa menjadi karya bernilai estetika tinggi. Naila juga salah satu siswa yang mendapatkan uang pulsa dari bupati. (Red)