Viral KKN di Desa Penari, Kabupaten Semarang Ada Desa Menari

Jutaan orang telah menonton film KKN di Desa Penari, rupanya di Jawa Tengah ada Desa Menari yang berada di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, di lereng Gunung Telomoyo.

Memiliki panorama yang indah, dari jauh pun terdengar sayur sayup suara gamelan. Setelah mendekat terlihat sejumlah anak memainkan alat gamelan di pendapa Desa Menari.

Alat gamelan yang tertata rapi, dengan latar belakang dinding bertuliskan ‘Desa Menari’ dimainkan mengiringi tiga orang anak menari.

Gerakannya menyesuaikan bunyi gamelan yang dimainkan teman-temannya. Beberapa kali, mereka saling tertawa karena sedikit tidak pas antara irama gamelan dengan gerakan tarian. Anak lainnya memilih menonton latihan seni tersebut.

Pengelola Desa Menari, Tresno, mengatakan, desanya tidak terdampak ramainya film KKN di Desa Penari belakangan ini. Berbeda dengan saat viral kisah KKN di Desa Menari di media sosial pada 2019 lalu.

“Sampai saat ini belum ya. Tapi waktu dulu awal-awal viral KKN di Desa Penari di media sosial, kita merasakan dampaknya juga. Banyak orang yang searching. Artinya kunjungan kita meningkat,” ungkap Kang Tresno, sapaan akrabnya.

Dijelaskan, pada 2019, di Twitter sempat ramai cuitan yang menceritakan KKN di Desa Penari.

Kang Treso menuturkan, saat itu kunjungan desanya ramai sebagai dampak viralnya cuitan tersebut.

Kunjungan ketika itu mulai menurun begitu pandemi Covid-19 melanda. Sehingga, aktivitas wisata pun berhenti selama dua tahun.

Tidak ada mitos-mitos tertentu di desa ini. Hanya sebatas, larangan buang hajat di sendang mengingat airnya dikonsumsi. Atau mungkin adanya pantangan yang maksud sebenarnya sebagai bentuk pelestarian alam.

Kang Tresno menjelaskan, kata Desa Menari secara sempit memang diambil dari kata tari. Sebab, kegiatan tari merupakan aktivitas yang telah dilakoni warga desa secara turun-temurun.

“Secara turun temurun di Desa Tanon ini adalah pelestari tari rakyat. Kata ‘Menari’ adalah akronim dari menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori,” jelasnya.

Desa Menari memiliki konsep laboratorium sosial dalam pengembangan wisatanya. Yakni, bergerak di ranah konservasi masyarakat, dolanan tradisional dan kesenian lokal.

Konsep laboratorium sosial dikemas, menjadi beberapa paket wisata, seperti paket outbond desa, paket sinau urip desa, paket wisata jeda hidup, dan lainnya.

Paket wisata berdasarkan pada aktivitas masyarakat desa. Seperti kegiatan belajar merumput, belajar memberi makan sapi, memeras susu sapi, hingga mengolah susu sapi. Ada pula mengolah lahan pertanian sampai panen, dolanan tradisional serta kesenian yang ada.

“Kita kemas menjadi paket paduan wisata pembelajaran di Desa Wisata Menari ini,” imbuhnya.

Desa wisata ini terbentuk pada 2009, dengan nama Desa Wisata Tanon. Kemudian diubah menjadi Desa Menari pada 2012.

Desa Menari tidak menerima tamu setiap hari. Wisatawan harus memesan terlebih dulu, barulah menentukan paket wisata yang diinginkan. Setelah itu, mereka memilih waktu berwisata. (Red)