Ganjar Berangkatkan Pemudik Gratis, Perantau Bersyukur Hemat Ongkos Banyak

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Mudik Gratis Lebaran 2022, setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 126 bus dengan total sekitar 5.748 pemudik.

Pemberangkatan bus mudik gratis dilepas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Museum Purna Bhakti Pertiwi Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Kamis (28/4/2022) kemarin.

Ganjar Pranowo mengatakan senang melihat warganya yang ada di Jakarta bisa kembali mudik lebaran. Sebab sudah dua tahun, mereka tidak bisa pulang kampung akibat pandemi.

“Alhamdulillah Pak Presiden tahun ini mengizinkan dan Covidnya juga sudah mulai turun. Jadi insyaallah semuanya terkendali,” ucapnya.

Para pemudik diberikan syarat sudah vaksin ketiga atau booster. Mereka juga diminta untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat.

“Dan mereka semua siap melaksanakan. Saya lihat wajah mereka juga semuanya senang. Semoga ini bisa dijaga sehingga manfaatnya untuk kita semua bisa terwujud. Ya sosial, ya ekonomi dan lainnya,” pungkasnya.

Yang menarik, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika melepas ribuan pemudik mengenakan kaos oblong putih bertuliskan “Hati-Hati Di Jalan”.

Ganjar tidak sendirian. Istrinya, Siti Atikoh juga mengenakan kaos yang sama. Sontak kaos unik ini menyita perhatian. Jika biasanya warga mengerubungi Ganjar untuk meminta foto, kali ini malah meminta kaos.

“Pak minta kaosnya, bagus,” kata mereka.

“Yang bagus bukan kaosnya, tapi pesannya. Ingat, hati hati di jalan, mudik itu yang pertama adalah keselamatan,” ujar Ganjar.

Murniyati (37), perantau di Jakarta asli Desa Patimuan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Cilacap tak mampu menutupi rasa bahagianya bisa mudik pada lebaran tahun ini. Bukan hanya karena sudah empat kali lebaran tidak pulang ke kampung halamannya, tapi juga mudik kali ini tanpa mengeluarkan biaya, alias gratis.

“Ya, saya senang bisa mudik (gratis). Sudah empat tahun tidak pulang, aslinya Cilacap,” kata Murniyati.

Ia mudik bersama suami dan dua anaknya untuk kembali berkumpul dengan orang tua dan kerabatnya di kampung kelahiran.

“Kalau mudik mandiri ke Cilacap ongkosnya Rp300 ribu per orang. Ini pulang empat orang. Nanti uangnya ini bisa buat dikasihkan ke orang tua,” imbuhnya.

Murniyati merantau di Jakarta sejak 10 tahun lalu, bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dalam satu bulan, hanya mampu mengumpulkan pendapatan Rp2 juta.

“Sudah hampir 10 tahun di Jakarta, ini menjadi pembantu rumah tangga. Satu bulan tidak kurang dari Rp2 juta. Sampai sekarang belum punya rumah sendiri,” tuturnya.

Sehingga, dengan adanya mudik gratis yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sangat membantu masyarakat, terutama perantau asal Jawa Tengah yang hendak pulang kampung lebaran tahun ini.

“Saya terima kasih kepada Pak Ganjar, ini sangat membantu masyarakat,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Triatmi, pemudik asal Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Ia sudah dua tahun tidak dapat menikmati lebaran di kampung halamannya.

“Sudah dua tahun tidak mudik ke kampung. Ya, ini bisa mudik bareng suami,” jelas Titin, sapaannya.

Untuk mudik kali ini, dia bisa berhemat sampai Rp1 juta karena biaya naik bus untuk sampai ke Wonogiri Rp500 ribu per orang.

“Uangnya nanti bisa buat kebutuhan lebaran, atau buat biaya transportasi waktu arus balik,” terangnya.

Titin seorang ibu rumah tangga, pendapatannya hanya bersumber dari suaminya yang bekerja di perusahaan furnitur.

“Saya tinggal di Kota Bekasi. Jadi ibu rumah tangga. Saya dapat informasi mudik gratis dari saudara, dari Instagramnya Pak Ganjar,” tandasnya

“Selamat mudik semuanya, hati-hati di jalan,” kata Ganjar sembari melambai ke arah bus-bus yang membawa pemudik pulang ke kampung halaman. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *