Pahlawan kelahiran 21 April 1879 ini dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Di masanya, R. A. Kartini muncul dengan semangat kebebasan, kesetaraan, kemandirian, pantang menyerah, modernisasi, dan anti-feodalisme.
Kartini memang tidak berada di garis depan mengangkat senjata seperti Cut Nyak Dien dan Laksamana Malahayati melawan penjajah.
Namun, melalui pikiran-pikiran yang ditulisnya dalam surat-surat, mampu menjadi rujukan yang menginspirasi masyarakat, khususnya kaum perempuan di masa kini.
Bank Indonesia pun pernah merekam sosok R. A. Kartini pada dua lembar pecahan Rupiah. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas jasa beliau pada Indonesia yang telah membuka kesempatan bagi kaum perempuan untuk belajar serta menjadi lebih berdaya.
R. A. Kartini terekam dalam uang pecahan Rp5 emisi 1952 yang ditarik pada tahun 1961. Uang tersebut merupakan Rupiah seri tokoh dan kebudayaan, salah satu seri uang yang pertama kali dicetak oleh Bank Indonesia.
Gambar R. A. Kartini kembali muncul di bagian depan uang kertas nominal Rp10.000 tahun emisi 1985 yang ditarik pada tahun 1995.
Maka setiap tanggal 21 April (tanggal lahir R. A. Kartini), seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini.
Semangat perjuangan para perempuan menjadi salah satu bahasan dalam forum #G20Indonesia melalui pemberdayaan perempuan di sektor swasta dan publik guna #BeriMakna mendorong kesetaraan dan keadilan gender yang lebih baik, serta mendukung kemajuan perempuan dalam posisi kepemimpinan.