Kisah Mbah Khodijah Penjual Bandeng Asal Sidoarjo Berusia 101 Tahun

Mbah Khodijah berumur 101 tahun itu lahir di Kelurahan Sidowayah pada tahun 1921. Rumahnya tepat berada di depan Toko Tanjung, RT. 12 Kecamatan Sidoarjo Kota. Ia mulai berjualan di Pasar Larangan setelah pasar itu selesai dibangun sekitar tahun 1984-1985. “Omahku ndek ngarepe toko Tanjung, Sidowayah,” ujarnya.

Sebelum berjualan ikan Bandeng di Pasar Larangan, Khodijah sehari-hari berjualan di Pasar Taman Dayu, daerah Babalayar sebelah selatan gedung Mall Ramayana. Sekarang Delta Sinar Mayang dan menjadi pusat penjualan bunga untuk ziarah makam.

Dulu, Taman Dayu merupakan salah satu pusat keramaian di kota Sidoarjo. Ditempat ini, selain berdiri Pasar Dayu juga ada tempat hiburan lain, seperti gedung bioskop dan pasar malam.

Tahun 80-90 an, Taman Dayu jadi tempat berkumpulnya remaja zaman itu. Yang lahir tahun 70 an pasti tahu bagaimana ramainya Taman Dayu atau Babalayar waktu itu.

Khodijah sendiri tidak ingat, mulai tahun berapa berjualan di Pasar Dayu, yang dia ingat setelah pasar larangan selesai dibangun.

Khodijah dan para pedagang memilih pindah ke Pasar Larangan. Saat ini, kawannya sesama pedagang yang waktu itu ikut pindah ke Pasar Larangan sudah meninggal semua.

Khodijah termasuk pedagang paling senior di Pasar Larangan, bahkan paling tua di semua pasar di Sidoarjo.

“Wes suwe dodolan bandeng nang kene, sak durunge nang taman Dayu nak, umurku wes 101 tahun,” kata Khodijah, sambil mengingat-mengingat waktu itu.

Aktivitas rutin yang dijalani Khodijah setiap pagi ba’da waktu subuh berangkat dari rumahnya di Sidowayah ke Pasar Larangan dengan membawa belasan Ikan Bandeng yang sudah disiapkan.

Dagangan Khodijah selalu laris, karena, bandeng yang dijualnya segar dan baru diambil dari Tambak.

Lapak Mbah Khodijah pun disambangi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor), bersama Gubernur Jawa Timur Khoifah Indar Parawansa, usai mengecek ketersediaan stok sembako di Pasar Larangan, menjelang Ramadhan, Sabtu (2/4/2022).

Saat didatangi Gus Muhdlor, dagangannya tinggal beberapa biji saja dan akhirnya habis dibeli orang yang ikut rombongan kunjungan Khofifah dan Gus Muhdlor. Dua pejabat itu juga sempat berbincang-bincang dengan Khodijah.

Gus Muhdlor menyempatkan mengambil beberapa lembar uang untuk diberikan kepada nenek Khodijah.

Lapak khodijah berada di shelter penjual Daging dan Ikan. Lokasinya berada di sebelah tengah dan paling barat pasar. Jika ingin membeli dagangan mbah Khodijah sebaiknya datang pagi sebelum lewat pukul 08.00 Wib.

Karena kalau siang diatas jam 8 nan stok ikan bandengnya sudah banyak yang terjual. Maklum, pelanggannya juga banyak.

Saat lapaknya dikunjungi Gus Muhdlor pukul 10.00 Wib, Khodijah sudah siap-siap berkemas untuk pulang karena dagangannya sudah habis.

“Siap-siap moleh nak, wes biasane moleh jam yamene,” ujar nenek Khodijah, yang terlihat tegar menjalani hidup dengan tetap memilih berdagang meski usianya sudah melewati 1 abad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *