Menteri Sosial Tri Rismaharini mendesain sendiri tenda keluarga berukuran 4×4. Tenda untuk kelompok keluarga berkapasitas terbatas 4 sampai 5 orang guna menghindari penyebaran Covid 19.
Masyarakat tampak antusias dengan tenda tersebut. Di Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, misalnya, setelah tenda-tenda keluarga tiba di lokasi, warga bahu membahu mendirikan di area yang ditentukan sendiri di sekitar rumah-rumah mereka yang rusak.
Menurut Jaenuddin salah satu warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman, merupakan kali pertama ia memasang sendiri tenda kecil keluarga dengan teknik pemasangan khusus.
Pelaksana tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Iyan Kusmadiana menambahkan, penempatan tenda keluarga di depan rumah-rumah warga agar tidak resah.
Selain memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ada banyak manfaat dari pendirian tenda keluarga.
“Warga tidak harus mengungsi jauh dari rumah mereka, memudahkan mereka memantau keadaan (harta benda) dan komunikasi dengan warga sekitar. Jadi, meski mengungsi, mereka masih tetap merasa nyaman,” kata Iyan.
Dengan tenda ini, lanjutnya, masing-masing keluarga juga lebih terjaga privasinya. Tenda dilengkapi fasilitas pendukung, seperti matras gulung, kasur, selimut, dan lampu tenda.
Hingga saat ini, sebanyak 364 unit tenda keluarga telah berdiri di depan atau sekitar rumah-rumah warga di Nagari Kajai, Pasaman Barat.
Sementara, di Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman, setidaknya, 15 unit tenda keluarga telah ditempati warga, dan 30 lainnya masih dalam proses pemasangan di halaman Kantor Kecamatan Tigo Nagari.
Kementerian Sosial memberikan penanganan menggunakan pola pendekatan keluarga.
Keluarga menjadi fokus agar mereka memiliki kemandirian menghadapi kodisi pascabencana dan mengantisipasi bencana berikutnya yang mungkin datang.
Bentuk penanganan dengan pendekatan keluarga dilakukan dengan mendistribusikan tenda keluarga.
Dalam kunjungannya ke lokasi terdampak gempa (25/02) lalu, Mensos Tri Rismaharini menyatakan, tenda keluarga didistribusikan untuk masing-masing keluarga yang kondisi rumahnya sudah rawan.
“Itu nanti keluargalah yang masang titiknya dimana. Kita serahkan keputusan itu pada setiap KK,” kata Mensos saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Pasaman Barat. Di sini, Mensos mengajak warga bersama-sama mendirikan tenda tersebut. (Red)