ITS Serahkan CoFilm+ Antivirus Coating ke RSUA Cegah Penyebaran Covid-19

Pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini masih terus menyebar dan bermutasi hingga mendekati puncak gelombang ketiga yang disebabkan virus varian omicron.

Guna mendukung upaya mencegah penyebarannya lebih luas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara resmi menyerahkan produk inovasi cat pelapis dan stiker antivirus CoFilm+ kepada pihak Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Jumat (4/2/22).

Pada serah terima sekaligus peresmian hasil coating CoFilm+ kepada RSUA ini dihadiri Direktur RSUA Prof Dr Nasronudin SpPD, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS Fadlilatul Taufany ST PhD dan jajarannya, Koperasi Property Today Indonesia (KPTI), Wismilak Foundation yang diwakili Anastesya Fataraya dan Surjanto Yasaputera.

Bambang menjelaskan hasil coating CoFilm+ ini dilakukan dengan mencakup bagian-bagian yang berpotensi menjadi tempat penularan virus dan bakteri seperti railing bed, safety grab, kran air, gagang pintu, handle kursi, meja, dan lain-lain.

40 ruangan dan lebih dari 952 item di RSUA telah diproteksi seperti ruang IGD, ICU, ruang rawat inap, lobi, ruang poli, dan ruang tenaga kesehatan (nakes).

Proteksi dalam skala yang besar ini dapat dilakukan dengan lancar didukung Wismilak Foundation.

Saat ini, CoFilm+ telah digunakan di puluhan tempat seperti di Polda Jatim, Medical Centre ITS, Kantor Wakil Gubernur Jatim, klinik kecantikan, Satu Atap Coworkshare, Tab Hotel Group, dan bermacam tempat lainnya.

Produk inovasi CoFilm+ sendiri juga telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan dengan nomor FR.03.02/VA/07696/2021.

Bambang Pramujati berharap penuh kepada CoFilm Indonesia untuk mengembangankan CoFilm+ yang tidak berwarna, sehingga bisa diaplikasikan di manapun tanpa mengurangi estetika dari benda yang dilapisi dengan CoFilm+.

“Berakhirnya pandemi covid tentunya tidak berarti inovasi ini tidak bermanfaat, karena ini dapat terus melindungi manusia tidak hanya dari virus covid namun berbagai virus dan bakteri lainnya,” ujarnya.

Co-Founder CoFilm Indonesia Royyan Wafi Pujiyanto menyebutkan produk tersebut merupakan hasil hilirisasi penelitian ITS di RSUA dan Rumah Sakit Khusus Infeksi.

Dibuat sebagai pelapis antimicrobial dengan teknologi Nano Copper (tembaga berukuran nano) yang berbentuk seperti aerosol paint yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Lebih lanjut, teknologi copper ini dipilih menjadi teknik utama sebagai bahan aktif karena sifatnya yang mudah membunuh berbagai virus dan mikroorganisme berbahaya lainnya.

Teknologi yang dikembangkan sejak Juni 2020 tersebut telah terbukti dapat membasmi berbagai jenis virus, bakteri, bahkan jamur yang menempel pada permukaan berlapis serta mampu memberikan perlindungan yang permanen.

Tak hanya itu, penggunaan copper juga merupakan satu-satunya bahan logam yang telah tersertifikasi EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat dan telah diuji melalui Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga serta Nanotechnology and Advanced Material Research Center ITS.

Berkaitan dengan penanganan Covid-19, lelaki yang akrab disapa Wafi ini menjelaskan, virus SARS COV-2 di atas permukaan CoFilm+ 90 persen dapat mati di permukaan benda yang diberikan cat pelapis ini dalam waktu 10 menit.

Sedangkan 99,9 persen virus dapat mati dalam waktu 1 jam. “Sementara pada permukaan benda tanpa pelapis antivirus ini, virus dapat bertahan lebih dari 24 jam,” paparnya.

Ke depannya, menurut Wafi, CoFilm+ diharapkan tidak hanya melindungi area rumah sakit, namun juga mampu memproteksi sekolah, kantor, bandara, mall, dan fasilitas umum lainnya.

Harapannya, produk anak bangsa ini bisa menjadi solusi yang dapat membantu masyarakat luas dalam mengurangi penyebaran infeksi serta mendampingi masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari meskipun ditengah rentannya penularan Covid-19.

Tak hanya itu, Tim CoFilm Indonesia juga sangat membuka kerja sama seluas-luasnya bagi berbagai pihak. Kerja sama tersebut dapat berupa uji coba lapisan, preorder jasa coating, partner hilirisasi, maupun kolaborasi lainnya. (Red)