Rayakan HUT Ke-15, Mercure Surabaya Grand Mirama Dorong UMKM Berinovasi dan Fasilitasi Penyandang Disabilitas

HUT ke-15, Mercure Surabaya Grand Mirama merayakan dengan mengundang awak media Surabaya. Kegiatan dilaksanakan Coffee Cafe, tepat pukul 10 siang, 26 Februari 2022.

Hari Jadi ini bertema Sharing is Caring dengan menghadirkan Wiwit Manfaati pelaku UMKM, Achmad Fauzi dan Deddy Enggar penyandang disabilitas yang direkrut menjadi daily worker di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama.

Andreas Riyadi General Manager Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama mengatakan mendukung UMKM, SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Bangkalan dan penyandang disabilitas.

“Harapan kami, perayaan HUT ke-15 Mercure Surabaya Grand Mirama ini dapat memberi manfaat bagi komunitas sekitar hotel. Selain terus memberikan kualitas pelayanan terbaik, sehingga hotel ini menjadi pilihan kebutuhan akomodasi, bersantap, maupun penyelenggaraan berbagai acara di Kota Surabaya,” jelasnya.

Tak kalah penting, demi keamanan dan kenyamanan para tamu selama berada di lingkungan hotel, ALLSAFE yaitu label
kebersihan dan higienitas global Accor terus diterapkan secara konsisten dan selaras dengan pedoman CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dari Kemenparekraf serta ketentuan pemerintah setempat, imbuhnya.

Sejak 2017, Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama bersinergi dengan salah satu UMKM yang dikelola Wiwit Manfaati untuk mengelola limbah hotel.

Program ini sejalan dengan program grup Accor, Planet 21 yang melakukan 3R Reduce, Reuse dan Recycle.

Limbah hasil hotel disumbangkan ke UMKM berupa Linen Bed Sheet (kain sprei) yang sudah tidak terpakai. Kain tersebut dibuat menjadi batik jumputan. Kemudian diolah kembali menjadi hiasan dan tas cantik, terang Wiwit Manfaati.

UMKM yang dimotori Wiwit memproduksi tas dari limbah enceng gondok dan tas batik. Pada siang itu, Wiwit juga menjelaskan proses kain sprei yang diberikan pihak hotel menjadi sebuah tas motif.

“Kain kami pilih yang masih bagus, kemudian dipotong dan dibuat batik tulis. Juga dibuat batik jumputan. Setelah itu digabung dengan kain kanvas dan jadilah sebuah tas baru seharga 50 ribuan,” terang Wiwit sambil menunjukkan hasil jadi tas batik dan tas enceng gondog.

Treti Christina Director of Talent and Culture Cluster turut menjelaskan bahwa kain yang diberikan sebelumnya telah melalui proses pemilihan dan pencucian, sehingga layak diberikan.

Treti juga menyampaikan bahwa Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama bekerjasama dengan banyak UMKM, seperti pengadaan sandal hotel maupun bahan makanan.

“Sandal hotel sesuai standar itu dari UMKM, demikian pula bahan makanan seperti telur, daging ayam dan sebagainya untuk dapur diambil dari supplier UMKM. Snack jajan pasar juga diambil dari UMKM. Awalnya mereka tidak sesuai standar lalu diberi pelatihan hingga sesuai standar,” jelas Treti.

Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama juga memberikan perlengkapan praktek berupa cutileries (perlengkapan makan) untuk SMK Bangkalan guna menunjang para murid belajar tentang perlengkapan makan yang digunakan di perhotelan.

Andreas Riyadi menambahkan bawah pihaknya menyediakan mini corner untuk produk UMKM secara bergantian. “Tidak ada biaya sewa semuanya gratis untuk UMKM. Mereka bisa berjualan secara bergantian tiap 3 bulan sekali, sehingga bisa merasakan semua,” terangnya.

Andreas lantas memanggil Achmad Fauzi dan Deddy Enggar penyandang disabilitas yang magang selama 4 bulan, dan direkrut menjadi daily worker di hotel.

Achamd Fauzi bekerja di laundry dan Deddy Enggar bekerja di public area. Tidak ada kendala dalam hal berkomunikasi dengan mereka.

“Mereka menggunakan kesempatan yang diberikan dengan baik dan menghasilkan kinerja yang memuaskan,” puji Andreas Riyadi

Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama yang sejak tahun 2018 bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja juga memberikan kesempatan kepada dua penyandang disabilitas untuk magang di hotel. (Red)