Pada laman Instagramnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginformasikan keberadaan Kopi Kare.

“Di umur berapa kita baru tahu kalau ada jenis kopi selain arabika dan robusta? Di Jawa Timur, juga ada kopi jenis ekselsa yang ditanam di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun.”

“Dikenal dengan nama Kopi Kare. Ada yang pernah mencoba? Soal rasa, kopi ini punya rasa yang unik, campuran antara pahit yang dominan dengan dihiasi sedikit manis, asam dan juga sepat.”

“Fyi, kopi ekselsa hanya menyumbang 7 persen dari komoditas kopi di seluruh dunia. Yang penasaran silahkan datang ke Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.” Tulis Khofifah.

Kopi Kare ada jenis robusta dan arabica. Namun paling banyak ditanam jenis robusta. Sesuai dengan ketinggian wilayah desa 700 meter di atas permukaan laut (MDPL) cocok ditanami kopi robusta.

Dilansir dari solopos.com, di Desa Kare, Kecamatan Kare terdapat 55 hektar lahan yang ditanami pohon kopi sebagai komoditas andalan. Kopi Kare pun sudah diproduksi menjadi bubuk siap dikonsumsi.

Kelompok Tani Mugi Lestari Desa Kare memiliki alat untuk mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi dengan brand Kopi Kare dengan rasa khas.

Sumadi salah satu petani kopi menceritakan sebenarnya masyarakat Kare baru mulai menanam kopi pada 2009.

Sebelumnya, sebagian besar warga Kare bekerja di perkebunan kopi Kandangan. Karena kondisi perkebunan tidak beroperasi lagi, akhirnya para petani beralih menanam tanaman kopi.

Pada awal penanaman kopi hanya ada tujuh petani saja yang menanam. Tetapi setelah hasilnya terlihat, kini ada 35 warga yang ikut terlibat dalam penanaman kopi.

Untuk lahannya pun semakin luas. Menurut Sumadi pada awal-awal perintisan hanya sekitar 7 hektare saja, namun ini sudah mencapai 55 hektare.

Warga memanfaatkan lahan hutan milik Perhutani untuk menanam kopi ini. (Red)