Sejak 2016, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Teknologi (Bintek) Subang berinovasi sebagai wujud kontribusi bidang pendidikan terhadap pembangunan daerah setempat.

Di antaranya; pompa axial, mesin perontok padi (thresher), drone, led running text, tempat mencuci tangan hingga yang terbaru motor listrik pertama di Kabupaten Subang.

Kendaraan roda dua itu pun resmi diluncurkan di Lapangan SMK Bintek pada Senin, (7/2) disaksikan oleh Kepala Sekolah, Ketua Yayasan, Pengawas Pembina, Kepala BRIN Pusat Riset TTG Subang, perwakilan universitas hingga beberapa awak media.

Menurut Ketua Tim Pengembangan, Try Anugrah, motor listrik yang dinamai Mlayuo Bintek 702 itu sebelumnya harus diisi daya listrik selama empat jam dengan jarak tempuh 35 Km pada jalanan datar dan 28 Km jika kondisi jalanan tidak stabil.

Kecepatan motor tersebut diketahui mampu mencapai 60 cc. Wawan Suwandi, SE selaku Kepala SMK Bintek Subang menyebutkan dasar pembuatan motor listrik karena Pemerintah Republik Indonesia sedang menggemborkan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi gas buang.

Bahkan menurutnya, para pengusaha lokomotif tak sedikit yang sudah mulai bergerak menuju kendaraan berbasis listrik baik motor maupun mobil, sehingga ia menginginkan para siswanya mampu unggul dalam bidang tersebut.

Selain itu komponen yang dibuat oleh para siswa adalah baterai lithium 60 volt 20 amphere dan motor listrik kapasitas 1200 watt.

Sedangkan untuk rangka motornya sendiri yaitu aki dan controller menggunakan aplikasi yang dibuat oleh siswa gabungan seluruh jurusan dan guru dari elektronika.

“Untuk otomotif pairing sendiri, memerlukan waktu hampir dua bulan dari November. Kami ingin menunjukan bahwa siswa yang ada di Bintek masih tetap bisa berinovasi dan berprestasi walaupun pada kondisi Covid-19 banyak kendala yang terjadi,” ujarnya. (Red)