Usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid Darul Falah, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bertemu dengan Mr. Kallend pendiri lembaga Basic English Course (BEC) yang menjadi cikal bakal Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, (21/1/22).
Masjid Darul Falah adalah tempat Mr. Kallend belajar bahasa Inggris kepada Kiai Yazid.
Abdullah Abu Bakar mengatakan terinspirasi Kampung Inggris. “Kami di Kota Kediri membuat program English Massive. Namun di Kota Kediri kami gratiskan, sudah ada sekitar 100 titik kelas pembelajaran yang tersebar di RT/RW”, jelas Wali Kota kepada Mr. Kallend yang didampingi anaknya Muhammad Fuad.
English Massive mendapatkan penghargaan TOP 30 Kompetisi Inovasi Publik (Kovablik) 2021. “Kalau berkenan Pak Kallend mau saya undang menyaksikan sendiri program ini di kampung-kampung”, tambah Abdullah Abu Bakar.
Mr. Kallend memuji dan berjanji akan melihat English Massive. Muhammad Fuad, putra Mr. Kallend menimpali akan menjadwalkan melihat langsung ke Kota Kediri, selain ada mentor alumni BEC.
Sejarah singkatnya, di Desa Tulungrejo hanya terdapat satu lembaga kursus Bahasa Inggris, yakni Basic English Course (BEC) didirikan Kallend Osein pada 15 Juni 1977. Lembaga inilah yang menjadi pionir berdirinya Kampung Inggris di Pare, Kediri.
Kallend berguru kepada KH Ahmad Yazid yang menguasai banyak bahasa di Pare. Kallend Osein adalah santri asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Awal mendirikan BEC hanya beberapa siswa yang belajar. Namun lambat laun makin banyak muridnya, karena dikenal luas.
Tahun 90 an, Lembaga kursus BEC membuka beberapa cabang dengan nama yang berbeda, yakni Happy English Course (HEC 2) dan Effective English Conversation (EECC).
Kallend pun mendorong alumni BEC membuat lembaga kursus, hingga membentuk perkampungan. Kini tercatat lebih dari 160 lembaga kursus di Kampung Inggris. (Red)