Ganjar Pranowo Ke Wisata Kampung Majapahit Teringat Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi tempat wisata Kampung Majapahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (15/01) lalu.

Salah satu tempat yang dikunjungi destinasi wisata Budha Tidur yang berada di dalam kawasan Maha Vihara Majapahit.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Bhante Arya Wirya Nanda dan Forkopimda Kabupaten Mojokerto menyambut Ganjar Pranowo.

Meskipun kondisi hujan, Ganjar antusias menyapa masyarakat setempat di stan Pujasera dan lapak UMKM yang berada persis di depan Maha Vihara tersebut.

Juga menyempatkan melihat produk ekonomi kreatif Bejijong berupa batik khas Majapahit, kriya cor kuningan, kerajinan patung batu dan lainnya.

Ganjar memotong tumpeng sebagai tanda hari jadi Maha Vihara Mojopahit ke-32 dan melihat pertunjukan wayang di area. Ganjar mengaku sudah lama diundang ke Maha Vihara Mojopahit. “Ternyata tempatnya bagus, wisatanya bagus di Trowulan,” ucap pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968

Ganjar mengaku teringat dua tokoh hebat di jaman kejayaan Majapahit yakni Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.

“Kalau kita bicara hebatnya Hayam Wuruk yang perhatian pada rakyat, tegas, terus membangun pertanian. Itu perintahnya buat bendungan artinya negara agraris itupun sudah terwujud saat itu,” ujarnya dan berpesan kepada generasi muda agar bisa ikut melestarikan dengan mempelajari sejarah kejayaan Majapahit.

Ganjar mengungkapkan Mahavihara Mojopahit ini unik karena struktur bangunannya kental dengan budaya Jawa. Dan di sini bukan hanya tempat ibadah tapi juga wisata edukasi dan religi.

“Kita bisa belajar indahnya toleransi di vihara dengan dengan ikon patung Buddha tidur terbesar di Indonesia. Sebuah kehormatan bagi saya diundang menghadiri ulang tahun Mahavihara ini. Selamat ulang tahun untuk Mahavihara Mojopahit dan salam hormat serta sehat selalu untuk Pak Rudi Ketua Yayasan Lumbini, Banthe Virhanandi, serta seluruh pengurus Vihara,” ujarnya.

Semoga semangat persatuan yang dirintis sejak zaman Majapahit senantiasa kita jaga demi jayanya Nusantara, pungkasnya. (Red)