Mahasiswa ITS Dukung Program Relokasi Hunian Dampak APG Semeru

Dalam program relokasi hunian warga dampak Awan Panas Guguran (APG) Semeru, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menurunkan tim mahasiswa dari Departemen Teknik Geomatika.

Tim mahasiswa ini diberangkatkan dari gedung Departemen Teknik Geomatika ITS menuju Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Kamis (13/1).

Setelah sebelumnya memberangkatkan 30 mahasiswa pada Desember 2021 lalu, ITS kembali memberangkatkan 10 mahasiswa Departemen Teknik Geomatika untuk mempercepat proses pembangunan hunian sementara (huntara) di daerah terdampak APG Semeru.

“Mahasiswa ITS berperan sebagai tim penyurvei untuk melakukan pengukuran dan pematokan tanah kavling,” tutur Kepala Subdirektorat Pengabdian kepada Masyarakat ITS Lalu Muhamad Jaelani ST MSc PhD.

Dosen Departemen Teknik Geomatika ITS yang akrab disapa Lalu ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang sendiri telah menyediakan lahan siteplan 40,55 hektare (ha) dari total lahan 79,60 ha kawasan relokasi di Desa Sumbermujur.

Tanah tersebut akan dibangun 2.000 huntara, sehingga memerlukan perhitungan akurat dalam pembagian tanah. “Tim ITS difasilitasi alat ukur yang terdiri dari satu set total station dan reflektor,” terang Lalu sembari menyiapkan alat yang akan dibawa tim ITS.

Dengan fasilitas alat ukur memudahkan dan mempercepat proses perhitungan luas tanah untuk selanjutnya dilakukan pematokan batas tanah tiap huntara. Mahasiswa hanya perlu meletakkan alat total station di titik yang ditentukan.

Sementara reflektor diletakkan lurus di depan total station sesuai dengan jarak patok yang diinginkan. Total station dan reflektor akan terpisah sejauh 14 meter untuk panjang dan 10 meter untuk lebar lahan.

“Hasil pengukuran akan ditandai dengan patokan tanah,” tambah lelaki berkacamata ini.

Lebih lanjut, alumnus ITS angkatan 1999 ini mengatakan, program ini sekaligus menjadi platform pembelajaran akademik bagi mahasiswa Departemen Teknik Geomatika dan sebagai wadah mengasah softskill mahasiswa dalam bersosialisasi.

“Semoga aksi kemanusiaan ini dapat memberikan kebermanfaatan baik bagi mayarakat Lumajang serta mahasiswa relawan,” harapnya.

Tim mahasiswa yang dikoordinatori oleh Favian Adith Budiarto ini akan terbagi menjadi tiga tim berbeda dan akan bertugas hingga 23 Januari mendatang.

Koordinator tim yang akrab disapa Adith ini juga mengungkapkan bahwa program tersebut adalah kesempatan bagi mahasiswa menjalankan perannya untuk mengabdi ke masyarakat.

“Harapannya, kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu agar masyarakat juga dengan cepat melakukan normalisasi kehidupan,” ujar Adhit. (Red)