Dekranasda Jateng Store di Bandara Yogyakarta International Airport resmi dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (13/1/2022). Setelah sebelumnya membuka gerai di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Dekranasda Jateng Store berada di jalur kedatangan dan keberangkatan. Uniknya, terdapat patung Bima di depannya.
Beragam produk unggulan Jateng dipasarkan di gerai mulai dari batik dan lurik Jateng, kerajinan kayu, bambu, kerang, aksesoris, tas, sepatu, hingga makanan dan minuman, seperti enting-enting Salatiga, jenang Kudus, mete Wonogiri, carica Wonosobo, pukis Solo, aneka kopi, dan sebagainya.
Ketua Dekranasda Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan gerai dibuka di Bandara YIA bekerja sama dengan Bank Jateng, merupakan bukti nyata komitmen dan keseriusan Dekranasda Jawa Tengah dalam membantu KUMKM.
Terutama, untuk memperluas jangkauan pemasaran. Memberikan ruang display agar lebih dikenal luas pasar nasional maupun Internasional, khususnya bagi para pengguna bandara.
“Ini ibarat etalase saja. Yang penting repeat order-nya. Harapannya, setelah mereka membeli produk ini, ketika ke sini akan membeli lagi, atau bisa beli lewat online,” ujar Atikoh.
Dekranasda Jateng Store mengakomodasi 88 KUMKM dari 29 kabupaten/kota, dengan jumlah produk sebanyak 481 jenis, dan total sebanyak 2.143 item.
Terdiri dari 1.267 item makanan/minuman kemasan, 263 item fesyen pria, wanita dan anak, 535 item handicraft, 90 item makanan atau minuman siap saji.
“Produk-produk tersebut akan kami evaluasi setiap enam bulan, untuk melihat atau menyesuaikan potensi dan peluangnya, dan apabila terdapat produk yang kurang diminati maka kami akan rolling,” beber Atikoh.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi kerja sama Dekranasda, Pemprov dan Bank Jateng yang memberikan fasilitasi terhadap para pelaku usaha kecil.
Ganjar berharap, dukungan dari pihak Bandara dan Pemprov DIY, untuk menyelenggarakan event kreatif, sehingga bandara yang masih baru tersebut banyak dikunjungi orang.
Ganjar menyontohkan apa yang dilakukan bandara di Thailand dengan memiliki ruang khusus untuk goweser. Sehingga bandara tidak hanya didatangi penumpang dan pengantar, tapi juga masyarakat umum.
“Semoga nanti di sini juga ada creative event yang digelar. Ini kan juga ada jalur kereta api. Jadi nanti masyarakat bisa naik kereta api ke sini, bukan untuk naik pesawat saja, tapi juga bisa sekadar ke sini untuk melihat creative event yang ada,” tuturnya.
Ganjar meminta UMKM yang produknya dipasarkan di Bandara YIA, tidak hanya mengandalkan pemasaran konvensional, tetap jemput bola melalui pemasaran daring, melalui media sosial.
“Misalnya, mereka yang hadir di sini memotret dan mem-posting produknya di medsos, agar pemasarannya bisa lebih luas. Mudah-mudahan produknya laris manis,” tandas gubernur. (Red)