Menanam pohon tidaklah berat, namun hal terberat yang harus dilakukan merawat dan menjaga pohon tersebut agar tumbuh dan menjadi besar. Hari Gerakan Satu Juta Pohon jatuh pada 10 Januari 2022.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim), melakukan penanaman 1.500 bibit pohon di Kabupaten Nganjuk, pada Sabtu (8/1) kemarin. Sebagai upaya mengurangi dampak lingkungan seperti banjir dan tanah longsor di musim penghujan.
Kegiatan penanaman bibit pohon melibatkan tim Jatim Social Care (JSC) yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Selain itu juga beberapa pihak seperti para anak asuh di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (PPSAA) Nganjuk, komunitas Rea Reo, hingga perangkat desa setempat.
Penanaman 1.500 bibit pohon terdiri dari bibit pohon nangka, sirsak dan sengon ini dilakukan di dua titik lokasi, yakni Desa Duren, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, dan di area obyek wisata Sedudo Nganjuk.
Kepala Dinsos Jatim, Dr. Alwi, M.Hum mendukung kegiatan ini, terlebih dilakukan tepat di titik-titik rawan longsor. Selain itu sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yakni nandur, nandur dan nandur (menanam pohon). Bahwa hidup harus bisa memberikan kehidupan juga bagi orang lain.
“Kegiatan ini sangat tepat guna ikut memberikan pemahaman pada masyarakat agar bisa menjaga ekosistem. Dengan penanaman pohon ini, diharapkan bencana longsor bisa berkurang,” ujar Kadinsos Jatim.
Keterlibatan anak asuh UPT PPSAA Nganjuk untuk memberikan kesan tersendiri. Mereka tampak amat antusias melakukan penanaman bibit pohon. “Kita melibatkan anak-anak sebagai sarana pendidikan buat mereka,” imbuhnya.
Alwi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas (BPDAS Brantas) Mojokerto, selaku penyedia 1.500 bibit pohon. Alwi berharap sinergitas ini dapat tetap terjalin ke depannya. (Red)