Dimulai Pembangunan Rel Layang Terpanjang di Indonesia, Urai Kemacetan Perlintasan Simpang Joglo Solo

Kementerian Perhubungan resmi memulai pembangunan rel ganda kereta api Solo-Semarang fase 1 segmen Solo Balapan-Kalioso sepanjang 10 Km, dimana 1,8 Km nya akan dibangun secara layang (elevated).

Ini merupakan rel layang terpanjang di Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo, terang Kemenhub.

Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan-Kalioso, dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo, Kota Surakarta. Proyek rel ganda KA Solo Balapan-Kalioso dibangun menelan biaya sekitar Rp920 Miliar ditargetkan selesai akhir tahun 2023.

Selanjutnya, pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda dikerjakan Kementerian PUPR, dan pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.

Simpang Joglo membuat headway (waktu kedatangan) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dibangunannya rel layang headway kereta api diharapkan turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit. Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan.

Acara ground breaking ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian, Sabtu (8/1/22).

Selanjutnya, bagian belakang panggung terbuka dan ekskavator mulai bergerak menandakan dimulainya pembangunan

Menhub berharap pembangunan Rel KA Layang ini dapat menjadi jawaban untuk menyelesaikan masalah lalu lintas jalan, dan pergerakan kereta api di wilayah Solo.

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming mengatakan, Pemerintah Surakarta telah melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar, termasuk dampak yang mungkin timbul akibat dari pembangunan elevated rel ini.

“Diharapkan nantinya untuk mengurangi mengurai kemacetan serta akan menambah pergerakan kegiatan ekonomi terutama di Solo wilayah utara. Selain itu elevated rel ini akan menjadi solusi permasalahan banjir dengan dibangunnya saluran drainase yang akan mengalirkan air menuju Kali Anyer,” jelas Gibran.

Walikota Surakarta menambahkan pembangunan rel layang ini sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang lama sehingga harus terus dikawal sampai selesai.

“Saya berharap groundbreaking dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirnya elevated rel menjadi ikon baru Kota Solo,” jelasnya.

“Terima kasih bapak/ibu atas dukungan yang diberikan saya yakin ketika nanti pembangunan rel ini selesai kemacetan dan kepadatan lalu lintas sekitar bisa terurai serta mengangkat kegiatan ekonomi yang ada di Kadipiro, Gilingan, Nusukan, Banjarsari dan semua warga sekitarnya,” pungkasnya. (Red)