Presiden Jokowi Resmikan Pasar Johar dan Sapa Para Pedagang

Pasar Johar Semarang terdiri atas Pasar Johar Utara, Pasar Johar Tengah, Pasar Johar Selatan, dan Pasar Kanjengan diresmikan Presiden Jokowi, Rabu (5/1/22).

Kepala Negara mengatakan pasar merupakan pusat aktivitas perekonomian rakyat yang sangat penting. Menurutnya, pasar yang ramai menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat dan akan berimbas kepada sektor produksinya.

“Ada petani yang memproduksi bawang merah, memproduksi bawang putih dibawa ke mana? Dibawa ke pasar. Ada yang memproduksi tahu, memproduksi tempe dan akan diarahkan kepada konsumen lewatnya apa? Lewatnya pasar juga,” tutur Presiden.

“Oleh sebab itu, sekali lagi bahwa pasar yang ramai menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat karena adanya transaksi di pasar itu dan adanya aktivitas jual dan beli. Ini akan menggerakkan supply chain ekonomi rakyat kita,” imbuhnya.

Pasar Johar Utara dan Pasar Johar Tengah dibangun dengan biaya Rp146 miliar, sedangkan Pasar Johar Selatan dibangun menelan biaya Rp103 miliar. Untuk meningkatkan kapasitas tampung dagang juga dibangun Pasar Kanjengan dengan biaya Rp20,3 miliar.

Presiden mengaku senang melihat langsung pasar yang sudah selesai direvitalisasi, lebih bersih, rapi juga modern dan tertata, tanpa mengganggu kaidah-kaidah karena sebagai bangunan cagar budaya.

Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pasar Johar Utara memiliki luas bangunan 4.802 meter persegi dengan jumlah kios sebanyak 51 dan jumlah los kering sebanyak 368 los. Pasar Johar Tengah memiliki luas bangunan 7.183 meter persegi dengan 102 kios, 503 los kering, dan 109 los basah.

Sementara itu, Pasar Johar Selatan memiliki luas bangunan 10.594 meter persegi dengan 126 kios, 542 los kering, dan 36 los basah. Adapun Pasar Kanjengan memiliki luas bangunan 8.460 meter persegi dengan 205 kios dan 550 los kering.

Presiden berharap, Pasar Johar yang telah bagus dan rapi tersebut akan terus menjadi pasar yang ramai dan mengembalikan kejayaan Pasar Johar masa lalu, sekaligus sebagai landmark kota Semarang.

“Saya titip jaga kebersihannya, jaga keamanannya, sehingga pasar ini betul-betul jadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak menjadi pasar yang kotor dan berbau,” tandasnya.

Usai meresmikan Pasar Johar, Presiden Jokowi berjalan kaki menuju Alun-Alun Kota Semarang untuk memberikan bantuan tunai bagi para pedagang kaki lima, asongan, dan warung di sekitar area tersebut.

Presiden juga mengunjungi Pasar Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Presiden menyerahkan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima (PKL) dan warung yang sehari-hari berdagang di pasar tersebut.

Dari Sragen, Presiden bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Grobogan dan menyapa para pedagang yang tengah berjualan. Presiden juga menyerahkan sembako dan bantuan tunai.

“Ini untuk tambahan modal ya,” ucap Presiden kepada para pedagang dan mengingatkan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker.

“Terima kasih Pak Presiden,” ucap para pedagang.

Setelah berkeliling menyapa para pedagang, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju SDN 3 Nglinduk, Kabupaten Grobogan untuk meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi untuk anak.

Tampak mendampingi Presiden antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto. (Red)