Pembangunan RS yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, dibangun melalui kerja sama dengan Mayo Clinic, Amerika Serikat (AS).
Presiden berharap menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kesehatan. “Kita harapkan tidak ada lagi, kalau ini jadi, tidak ada lagi rakyat kita, masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden mengungkapkan, setiap tahunnya sekitar dua juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Baik itu ke Singapura, baik itu ke Malaysia, baik itu ke Jepang, baik itu ke Amerika (Serikat), dan ke tempat-tempat lainnya, dan kita kehilangan Rp97 triliun karena itu,” imbuhnya.
Kepala Negara mengapresiasi Menteri BUMN dan jajarannya yang telah menggagas pembangunan RS berskala internasional yang diharapkan mendorong Bali menjadi destinasi wisata kesehatan.
“Bali akan menjadi tempat destinasi wisata kesehatan dan ini akan menaikkan, meningkatkan wisata orang ke pulau Bali. Kita harapkan tidak orang kita yang keluar tapi orang luar nanti yang akan masuk ke Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatannya, karena di sini ada kerja sama antara kita dan Mayo Clinic yang sudah sangat terkenal itu,” ujar Presiden yang berharap pembangunan rumah sakit dapat selesai dan beroperasi di pertengahan tahun 2023.
“Saya harapkan apa yang tadi disampaikan oleh Pak Menteri BUMN bahwa tidak hanya rumah sakit, tetapi juga obat, tetapi juga bahan baku obat, jangan sampai kita mengimpor lagi alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat. Kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” tandasnya. Red