Pameran Lukisan “ArtOs Kembang Langit” berskala nasional digelar di Gedung Juang 45 Banyuwangi sejak 10 Desember 2021 meraup sukses dari sisi penyelenggaraan dan penjualan yang hasilnya sebagian disumbangkan untuk warga terdampak Erupsi Semeru.
Bagaimana tidak, lukisan karya dari pelukis kelahiran Banyuwangi, Awiki, berukuran 300 x 140 cm berjudul “Pasar Bunga” dibeli kolektor luar negeri seharga Rp 2,4 miliar.
Pada hari terakhir penyelenggaraan, panitia melakukan lelang 40 lukisan karya seniman Banyuwangi. Lelang dimulai pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB, dibagi menjadi dua sesi dengan masing-masing sesi melelang 20 lukisan ikonik.
Imam Maskun selaku ketua penyelenggara mengatakan lukisan yang dilelang terdiri dari berbagai aliran mulai dari naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, abstrak, dan masih banyak lainnya.
Di antaranya, lukisan karya Ahyar, Rahman Efendi, Iwan Han, Sugi Laros, S. yono, Suryantoro, David Ego, Nur Ilham, Ilyasin, Rendra Sanjaya, dan Med Mandar. Mereka adalah para perupa asli Bumi Blambangan.
“Hasil lelang ini sebagian akan disumbangkan untuk korban erupsi Gunung Semeru. Termasuk juga sebagian hasil penjualan dari pameran sebesar Rp. 3,1 miliar,” kata Imam.
Lukisan yang dilelang mulai dari bertema destinasi wisata, kesenian, kebudayaan, hingga bangunan khas Banyuwangi. Selain juga ada lukisan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Lukisan ini menjadi salah satu yang favorit dan menjadi rebutan para peserta lelang.
Dibuka dengan harga Rp. 10 juta, lukisan Bupati Ipuk terlelang dengan harga Rp. 16,5 juta oleh Kepala Kantor Bank Jatim Cabang Banyuwangi, Agus Sastriono.
Ada juga lukisan yang terbuat dari rambut asli karya Achmad Dimyati yang terlelang dengan harga Rp. 50 juta oleh Kapolresta Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu.
Lukisan tersebut menggambarkan seorang wanita tua mengenakan kostum penari gandrung yang sedang menjahit Bendera Merah Putih. Karya ini memang dibuat saat peringatan HUT RI ke-76 lalu.
“Menarik. Ini adalah karya seni yang memiliki teknik dan kerumitan yang tinggi,” kata Kapolres.
Achmad Dimyati sang perupa mengaku senang karyanya diapresiasi tinggi oleh masyarakat. “Senang sekali. Enggak nyangka lukisan saya bisa laku dengan harga tinggi,” kata perupa yang biasa disapa Nanang Rambut itu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menghadiri pelelangan lukisan, mengapresiasi kegiatan. Menurutnya, pameran Artos Kembang Langit adalah momentum tumbuhnya ekonomi daerah dari sisi seni.
“Saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pameran ini. Dan saya dengar sejumlah kolektor dari luar kota jauh-jauh datang untuk melihat pameran ini. Selamat atas suksesnya pameran ini,” kata Ipuk yang berterima kasih kepada seluruh perupa yang telah memberi warna baru bagi kehidupan seni di Banyuwangi.
Ia berharap ajang ini menjadi penyemangat baru bagi Banyuwangi melihat antusiasmenya warga. “Semoga adanya pameran ini akan semakin menggeliatkan iklim seni di Banyuwangi,” pungkasnya.
Data dari penyelenggara, menyebutkan pameran ini telah menghasilkan transaksi senilai hampir Rp 3,3 miliar. (Red)