Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dengan air perbandingan 3 : 1 : 10.

Eco Enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.

Tujuan pembuatan Eco Enzyme untuk menyelamatkan dan melestarikan bumi. Karena hampir 70 persen sampah dapur terbuang di TPA, sehingga menimbulkan bau tidak sedap.

Pembusukan sampah organik menghasilkan gas metana, sehingga meningkatkan pemanasan global. Pembuatan Eco Enzyme mengurangi beban sampah di TPA dan mencegah pemanasan global.

Sementara itu, pembersih seperti obat pel, penghilang noda, sabun deterjen dan sebagainya di rumah kebanyakan mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan membuat Eco Enzyme mengurangi limbah tersebut dan menjernihkan air.

Minoto Ketua ECO Enzyme Nusantara menjelaskan produk olahan cairan Eco Enzyme yang dibuat dari sisa sampah dapur berupa buah dan sayur. Kemudian difermentasi selama 3 bulan dengan gula merah maupun tetes tebu.

“Setelah panen bisa dipakai diluar tubuh karena memang tidak untuk dikonsumsi,” jelas Minoto.

Masih keterangan Minoto, bahwa Eco Enzyme memiliki banyak manfaat diantaranya untuk penyembuh luka, penyubur tanaman, sabun cuci, pengepel lantai, sabun mandi, shampo, detok yakni merendam kaki dengan air selama 30 menit.

“Manfaat eco enyum mereduksi sampah juga membantu menyelamatkan lingkungan dan bumi. Juga baik disemprotkan di udara, mari selamatkan bumi dengan ECO Enzyme,” ajak Minoto.

Sementara itu cara membuat Eco Enzyme dengan beberapa aturan. Diantaranya, harus menggunakan wadah plastik, karena proses fermentasi menghasilkan gas.

Gunakan toples berkapasitas 2 liter dengan diisi 60 persen saja atau 1.200 ml air sumur/hujan/air AC. Kemudian masukan 120 gr molasses atau gula aren, 360 gr bahan organik seperti kulit buah, sayur segar minimal 5 macam agar Enzyme yang dihasilkan lengkap.

Kemudian semua bahan aduk rata, lalu tutup rapat, taruh di tempat teduh, dan tunggu sampai 3 bulan kemudian. Harap dicek setiap harinya bila toples menggembung kendorkan tutupnya agar tidak meledak. Lalu tutup kembali.

Cara panen, saring cairan Eco Enzyme dan simpan dalam botol plastik yang tertutup rapat. Untuk ampasnya diremas lalu dicampurkan dengan tanah sebagai pupuk tanaman.

Bisa melihat di Facebook Eco Enzyme Nusantara. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *